4 bulan
tanpa kamu. Aku kira waktu akan adil. Aku kira waktu akan membuatku melupakanmu.
Apa selama ini usaha ku untuk melupakan mu masih kurang? Aku tidak sama sekali
menemukan titik temu dimana aku bisa melupakanmu. Sungguh bodoh aku masih saja
menangisi kamu yang sedang bahagia dengan dunia baru mu tanpaku. Andai kau tau
bahwa mengikhlaskan dan merelakan yang pernah ada dan berharga itu sungguh dua
hal yang sangat sulit bagiku. Maaf,mungkin sikap ku berlebihan tapi kamu tak
akan pernah mengerti bagaimana sulitnya melihat orang yang selama ini aku
cintai dan aku banggakan bersama orang lain. Ini cukup sulit bahkan sangat
sulit bagiku.
Harusnya
4bulan cukup untuk melupakanmu. Hari berganti minggu,detik berganti jam dan
minggu berganti bulan itu bukan waktu yg tepat untuk aku melupakanmu. Melupakan
takkan pernah mudah semudah membalikan tangan dan mengikhlaskan yang pernah ada
dan tiba-tiba tidak ada juga lebih sulit dari membalikan tangan. Dan kamu tau
hal bodoh lain nya? Aku masih saja menangisi dan menyesali kejadian detik-detik
dimana kamu meminta untuk berpisah. Harusnya tak senggampang itu aku
melepaskanmu tapi ternyata kamu hanya ingin terlepas. Apa yang bisa aku
perbuat?
Rindu ini jahat.
Rindu ini meminta aku kembali padamu tapi kenyataan samasekali tidak mendukung
kita kembali. Sekarang aku tidak tahu kabarmu,aku tidak tahu kau sedang apa,kau
sedang dimana atau apapun. Rasanya jika bisa aku memutar waktu aku ingin dapat
memberhentikan waktu dimana aku dapat tertawa lepas bersamamu. Agar yang hadir
hanyalah tawa tanpa airmata sedikitpun. Seandainya itu bisa aku lakukan mungkin
rindu ini tak akan sedalam ini. Ini sangat menyiksa ku,sungguh.
Aku benci
mengakui ini. Aku benci mengakui bahwa aku merindukan kita yang dulu. Dulu senyum
mu membawa sesuatu yang indah dan berbeda didalam hari-hariku,kehadiranmu membawa
sejuta kebahagian untuk ku namun kini tak ada lagi canda,tawa atau suara lembut
mu di ujung telfon setiap malam. Terimakasih untuk kenangan yang sangat indah. Aku
beruntung mengenalmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar